create your own banner at mybannermaker.com!

Selasa, 18 Oktober 2011

MANAJER DAN KEGIATANNYA

MANAJER DAN KEGIATANNYA SERTA BERBAGAI PENDEKATAN MANAJERIAL

A. MANAJER

Manajer adalah orang yang menjalankan kegiatan manajemen. Dalam berbagai jenis organisasi, istilah manajer dapat direpresentasikan oleh istilah lain, seperti presiden, ketua, wakil presiden, wakil ketua, kepala bagian, dan seterusnya.

Beberapa keahlian diperlukan agar para manajer dapat menjalankan fungsi-fungsi manajernya dengan baik. Keahlian-keahlian tersebut diantaranya adalah keahlian teknis, keahlian konseptual, keahlian berkomunikasi dan berinteraksi, keahlian dalam pengambilan keputusan, keahlian dalam pengaturan waktu, keahlian dalam manajemen global, serta keahlian dalam teknologi.[1]

B. TINGKATAN MANAJER DAN TANGGUNG JAWABNYA

Menurut tingkatannya, manajer dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:[2]

1. Top Manajer (Manajer puncak)

Top manager bertanggung jawab terhadap perusahaan secara keseluruhan. Tugas mereka adalah menetapkan tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan secara umum, yang kemudian akan diterjemahkan lebih spesifik oleh manajer di bawahnya. Contoh dari tugas-tugas Top manajer adalah membuat kebijakan mengenai rencana perluasan pasar (expantion), kebijakan mengenai kesejahteraan karyawan dan menetapkan besarnya penjualan yang dicapai.


2. Middle manajer (Manajer madya)

Tugas Middle manager adalah mengawasi beberapa unit kerja dan menerapkan rencana sesuai dengan tujuan dan tingkatan yang lebih tinggi. Selanjutnya mereka melaporkan hasil pekerjaannya kepada Top manager. Contohnya adalah kepala klinik suatu rumah sakit, dekan pada suatu universitas, manajer divisi. Posisi Middle manager berada di antara top manager dan lower manager.

3. First-line manager (Manajer bawah)

Merupakan tingkatan yang paling bawah dalam suatu organisasi, yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Sebutan lain untuk jabatan ini, antara lain supervisor, kepala departemen, dan mandor (foreman). Mereka bertanggung jawab atas satu unit kerja dan diharapkan mampu menyelesaikan tugas dengan tujuan jangka pendek yang sesuai dengan rencana top manager dan middle manager.

C. PERANAN MANAJER

Menurut Mintzberg ada 3 peranan utama yang dimainkan oleh setiap manajer dimanapun letak hirarkinya. Dari 3 peranan utama ini kemudian olehnya diperinci menjadi 10 peranan. Manajer atas, tengah dan bawah melakukan ini. Peranan-peranan itu antara lain:[3]

1. Peranan hubungan antarapribadi (Interpersonal Role)

Bagaimana seorang manajer berhubungan dengan orang lain. Peranan ini dibagi 3 peranan:

a. Peranan sebagai Figurehead, yakni suatu peranan yang dilakukan untuk mewakili organisasi yang dipimpinnya di dalam setiap kesempatan dan persoalan yang timbul secara formal. Peranan ini sangat dasar dan sederhana, maka manajer dianggap sebagai symbol dan berkewajiban untuk melaksanakan serangkaian tugas-tugas.

b. Peranan sebagai pemimpin (leader)

c. Peranan sebagai pejabat perantara (liaison manager),

2. Peranan yang berhubungan dengan informasi (Informational Role)

Bagaimana seorang manajer menukar dan memproses informasi. Peranan ini terdiri dari peranan-peranan:

a. Sebagai monitor

b. Sebagai disseminator (penyebar informasi)

c. Sebagai juru bicara (spokesman)


3. Peranan pembuat keputusan (Decisional Role)

Ada 4 peranan manajer yang dikelompok ke dalam pembuatan keputusan berikut:

a. Peranan sebagai entrepreneur

b. Peranan sebagai penghalau gangguan (disturbance handler)

c. Peranan sebagai pembagi sumber (resource allocator)

d. Peranan sebagai negoisator.

D. BEBERAPA PENDEKATAN TENTANG MANAJER

1. Pendekatan tingkatan dan tugas-tugas manajer

Tingkat manajer yang terdapat dalam suatu perusahaan dikelompokkan atas 3 kelompok, yaitu Top manager (manajer puncak), Middle manager (manajer menengah), dan lower manager (manajer terendah).

Pada dasarnya tugas-tugas manajer pada semua tingkatan itu sama dalam proses manajemen, yakni membenahi semua fungsi manajemen dengan baik, supaya tujuan optimal dapat dicapai.

2. Pendekatan luas peekrjaan manajer

Luas pekerjaan manajer meliputi masalah “internal dan eksternal” perusahaan yang dipimpinnya. Masalah internal perusahaan harus dibenahi dengan baik, supaya semua potensi perusahaan lebih berdaya gunad an berhasil guna dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Masalah eksternal perusahaan harus diperhitungkan, diamati dan dimplikasikan mengenai kondisi-kondisi yang mendukung dan menghambat tercapainya tujuan perusahaan, seperti tingkat persaingan, peraturan pemerintah, situasi perekonomian nasional dan internasional.

Semakin tinggi kedudukan seorang manajer maka skop tugasnya akan semakin luas (internal dan eksternal), sebaliknya manajer yang kedudukannnya lebih rendah skop tugasnya lebih banyak untuk membenahi tugas-tugas internal perusahaan. Manajer adalah intisari manajemen dan titik sentral dari semua aktifitas yang akan dikerjakan dalam memncapai tujuan.

3. Pendekatan sifat kerja manajer

Kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan pikiran yang dilakukan seseorang dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Dalam melakukan pekerjaan seseorang harus mengorbankan daya fisik dan daya pikirnya supaya iad apat mengerjakan tugas-tugasnya. Kerja daya fisik hasilnya konkret, sedang kerja daya pikir (mental) hasilnya abstrak. Sifat kerja manajer dibedakan atas “kerja fisik dan kerja pikir”. Manajer dalam suatu perusahaan dikelompokkan atas tiga tingkatan yaitu top manager, middle manager dan lower manager.

4. Pendekatan sifat-sifat seorang manajer

Sifat-sifat manajer/pemimpin yang akan berhasil dalam tugasnya ditentukan dengan 2 cara:

a. Cara Deduktif

Menurut cara ini sifat-sifat dan cirimanajer ditentukan berdasarkan hasil analisis jabatan (job analysis). Karena dengan analisis jabatan akan diketahui tugas-tugas dan tanggung jawab (job description) dan kualifikasi-kualifikasi dari manajer yang akan menjabat jabatan tersebut. Cara ini disebut cara deduktif, karena dengan penganalisisan jabatan itu dapat direduksi factor-faktor yang secara logis dapat memudahkan fungsi-fungsi manajer dengan hasil baik.

b. Cara Induktif

Menurut cara ini sifat dan ciri-ciri manajer ditentukan dengan mencari sifat dan ciri-ciri khusus sejumlah manajer yang telah sukses. Sifat dan ciri-ciri khsus para manajer yang sukses inilah yang kemudian dijadikan sifat dan ciri-ciri bagi seorang manajer. Cara induktif ini akan memungkinkan mamnajer berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Penentuan sifat dan kualifikasi-kualifikasi manajer sangat membantu untuk memilih manajer/pemimpin yang baik. [4]

DAFTAR PUSTAKA

Ø Ernie Tisnawati Sule & Kurniawan Saefullah. Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana, 2006

Ø Miftah Thoha. Kepemimpinan dalam Manajemen; Suatu Pendekatan Perilaku. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004

Ø Amirullah dan Haris Budiyono. Pengantar Manajer. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004

Ø Malayu S.P. Hasibuan. Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara, 2006



[1] Ernie Tisnawati Sule & Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen (Jakarta: Kencana, 2006), 18.

[2] Amirullah dan Haris Budiyono, Pengantar Manajer (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004), 18.

[3] Miftah Thoha, Kepemimpinan dalam Manajemen; Suatu Pendekatan Perilaku (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), 12.

[4] Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), 50.

2 komentar: