create your own banner at mybannermaker.com!

Jumat, 04 November 2011

PENGANTAR TASAWUF

PENGERTIAN TASAWUF

Secara etimologi :

1. Shuffah

2. Ahlu Al Shuffah

3. Shaff

4. Shafa

5. Ibnu al Shuf

6. Sophos

Ø Tasawuf berasal dari kata Shuffah, yaitu sebutan bagi orang – orang yang hidup di sebuah gubuk yang dibangun oleh Rasulullah SAW. di sekitar Masjid Madinah, mereka ikut nabi saat hijrah dari Mekah ke Madinah. Mereka hijrah dengan meninggalkan harta benda, mereka hidup miskin, mereka bertawakal (berserah diri) dan mengabdikan hidupnya untuk beribadah kepada Allah SWT.

Ø Tasawuf juga berasal dari kata Shafa’ (suci bersih), yaitu sekelompok orang yang berusaha menyucikan hati dan jiwanya karena Allah. Sufi berarti orang – orang yang hati dan jiwanya suci bersih dan disinari cahaya hikmah, tauhid, dan hatinya terus bersatu dengan Allah SWT.

Ø Tasawuf juga berasal dari kata shuf (pakaian dari bulu domba atau wol). Mereka di sebut sufi karena memakai kain yang terbuat dari bulu domba. Pakaian yang menjadi ciri khas kaum sufi, bulu domba atau wol saat itu bukanlah wol lembut seperti sekarang melainkan wol yang sangat kasar, itulah lambang dari kesederhanaan. Berbeda dengan orang-orang kaya saat itu yang kebanyakan memakai kain sutra.

Ø shaf yang berarti baris atau deret, yang menunjukkan kaum Muslim awal yang berdiri di baris pertama dalam salat atau dalam perang suci.

Secara terminology :

- Tidak ada kesepakatan

- Muncul berbagai macam definisi

Menurut Ibrahim Basjmi, Dari beberapa definisi dapat dikelompokkan dalam 3 kategori:

1. Al BIdayat (kesadaran spiritual). Dalam hal ini tasawufsebagai upaya memahami hakikat Allah dengan melupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia

2. Al Mujahadah (Perjuangan), Tasawuf sebagai usaha yang sungguh agar berada sedekat mungkin dengan Allah.

3. Al Madzaqat. Tasawuf diartikan sebagai apa dan bagaimana yang telah dialami oleh sufi dalam upaya mendekatkan diri pada Allah.

Dapat disimpulkan:

1. Tasawuf adalah moralitas2 yang berazaskan Islam

2. Pengakuan terhadap nilai kerohanian lebih tinggi dari nilai keduniawian yang diikuti oleh upaya peningkatan martabat rohani.

MUNCULNYA TASAWUF

FAKTOR INTERN

1. Alqur’an dan Hadits

2. Kepribadian nabi

Kehidupan Nabi yang sangat sederhana dan banyak member contoh tauladan dalam peningkatan hidup rohani. Ex: Nabi berkhalwat di Gua Hira, Kesederhana.

3. Keadaan social

a. Kedaulatan islam yang lebih mengutamakan kemajuan duniawi duniawi, sementara kehidupan rohani menurun dan

b. Muncul sekelompok orang yang mengisolasi diri sebagai protes terhadap kesadaran social politik yang ada.

FAKTOR EKSTERN

1. Persentuhan pemikiran Islam dengan agama-agama non Islam

Banyak kesamaan antara tasawuf dengan mistik dalam agama lain.

o Pengaruh Hindu = Mantra dengan wirid + Reinkarnasi

o Pengaruh Budha = ajaran nirwana

o Pengaruh Nasrani = kehidupan biara / wati + pakaian shuf

2. Pemikiran Islam dengan filsafat Yunani

o Neoplatonisne

a. Emanasi (adalah teori pancaran tentang urutan-urutan wajud atau teori tentang keluarnya sesuatu wujud yang mumkin (alam dan makhluk) dari Zat yang wajibul wujud (Tuhan).

b. Roh berasal dari Tuhan dan akan kembali ke Tuhan

o Dalam perkembangannya tasawuf banyak dipengaruhi / dicampur dengan filsafat

PERKEMBANGAN TASAWUF

1. Masa Pembentukan ( I , II H)

a. Tasawuf muncul sebagai upaya protes terhadap keadaan social dengan gerakan isolasi diri

b. Bentuknya zuhud

c. Karakteristik zuhud

1) Dilatar belakangi masalah social politik, sederhana dan praktis.

2) Motifnya khouf dan raja’ ( I H) dan Mahabbah (II H)

2. Masa pengembangan ( III + IV H) bentuknya mahabbah.

a. Muncul berbagai macam aliran / faham dalam tasawuf

b. Tasawuf dikelompokkan dalam 2 aliran:

1) Tasawuf Sunni (Manusia tidak bias bersatu dengan Allah)

2) Tasawuf Semi Falsafi ( Manusia bias bersatu dengan Allah)

3. Masa konsolidasi (V H)

a. Tasawuf mengdakan pembaharuan yang ditandai pemantapan dan pengembalian tasawuf pada landasannya ( Al Qur’an dan Hadits)

b. Terjadi kompetisi antara tasawuf sunni dengan tasawuf Semi falsafi

c. Tasawuf Sunni menang dan tasawuf semi falsafi tenggelam

d. Tokohnya:

1) Al Ghazali à Ihya’

2) Al Qusyairi à Risalah Al Qusyairiyah

4. Masa Tasawuf Falsafi ( VI, VII H)

a. Setelah Ta. Semi falsafi tenggelam, maka muncul lagi pada abad VI H ditangan ibnu Arabi (Wahdatul wujud)

b. Lebih banyak bercampur dengan filsafat, sehingga disebut tasawuf falsafi, yaitu tasawuf yang bercampur dengan ajaran filsafat. Pemakaian istilah2 filsafat yang maknanya disesuaikan dengan tasawuf.

c. Menjelang abad VII muncul tarekat

1) Tarekat mengakui seroang guru dalam tasawufnya yang mengarah pada pengkultusan seorang guru

2) Dalam tarekat, secara kualitas menurun tetapi secara kuantitas meningkat.

5. Masa pemurnian (VIII H)

a. Dengan munculnya tarekat dianggap telah diwarnai tahayul, khurafat dan bid’ah sehingga tasawuf telah keluar dari Islam

b. Tasawuf dianggap menjadi penyebab kemunduran islam

c. Muncul pembaharuan islam yang menyerang penyelewngan2 sufi

d. Tokohnya Ibnu Taimiyah yang ajarannya bahwa tasawuf tidak harus masuk dalam tarekat, tetapi menghayati ajaran Islam sebagaimana yang diajarkan nabi, dengan tetap melibatkan diri dalam kegiatan social .


MAQAMAT

Etimologis, jamak dari maqam = kedudukan , posisi, tingkatan.

Istilah = suatu tahap yang harus ditempuh oleh seroang sufi untuk sampai pada Allah.

1. Zuhud, (tidak ingin sesuatu kepada sesuatu yang bersifat keduniawian)

2. Al taubah (kembali), Sufi = memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan, disertai janji yang sungguh-sungguh, tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut, yang disertai melakukan amal kebajikan.

3. Al Wara’ (shalehm menjauhkan diri dari perbuatan dosa), Sufi = meninggalkan segala yang didalamnya terdapat keragu-raguan antara yang halal dan haram.

4. Al Faqir (orang yang berhajat, butuh), sufi = tidak meminta lebih dari apa yang telah ada pada diri kita.

5. Al Shabr (tabah hati), sabar dalam menjalankan perintah Allah dan memnjauhi larangan-Nya.

6. Tawakkal (menyerahkan diri), harun nasution, tawakkal adalah menyerahkan diri kepada takdir dan keputusan Allah.

7. Ridha (rela, suka, senang), Harun Nasution= tidak berusaha menentang qadha dan qadar Allah.

AHWAL

Etimologis, jamak dari hal = keadaan, yaitu keadaan hati yang dialami oleh para sufi dalam menempuh dalan untuk dekat kepada Tuhan.

1. Al Murawabah, kesadaran diri bahwa ia selalu berhadapan dengan Allah dalam keadaan di awasinya.

2. Al Khauf, sikap mental merasa takut keapda Allah karena kurang sempurna pengabdiannya.

3. Al Raja’, sikap mental optimism dalam memperoleh karunia dan nikmat illahi yang disediakan bagi hambanya yang shaleh.

4. Al Syauq, rindu, kondisi kejiwaan yang menyertai mahabbah.

5. Al Tuhma’ninah, tidak ada was-was atau khawatir, tidak ada yang dapat mengganggu perasaan dan pikiran.

6. Musyahadah, menyaksikan dengan mata kepala.

7. Al Yakin,